MEMBANGUN
SIKAP SELEKTIF DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PENGARUH KEMAJUAN IPTEK
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
pada Semester Ganjil
Tahun pelajaran 2018/2019
Disusun
oleh :
Kelompok 1
( Kelas XII MIPA 6 )
Ketua : Regha Fajar
Nugraha
Sekretaris : Alif
Ega Ardiansyah
Pembicara : Oktaria
Dwiyanti P
:
Yeni Destiani
Moderator : Anisa
Maudina G
Anggota : Cut Melissa W
: Aji Fitriono K
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XIII
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jalan
K.H Ahmad Dahlan No. 2 Tlp. (0265)771709 Ciamis 46216
LEMBAR
PENGESAHAN :
Disusun
oleh :
Kelompok 1
( Kelas XII MIPA 6 )
Ketua : Regha Fajar
Nugraha
Sekretaris : Alif
Ega Ardiansyah
Pembicara :
Yeni
Destiani
:
Oktaria Dwiyanti .P
Moderator : Anisa
Maudina G
Anggota : Azi Fitriono K
: Cut Melissa W
Mengetahui,
Wali
kelas, Guru
Mata Pelajaran PPKN
........................................... ...........................................
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah
SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
PPKN tentang “MEMBANGUN SIKAP SELEKTIF DALAM MENGHADAPI BERBAGAI PENGARUH
KEMAJUAN IPTEK”
Terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
Harapan
kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri
bagi generasi muda. Karena itu kami berharap semoga proposal ini dapat menjadi
sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Ciamis,
Juli 2018
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sikap tanggung jawab dalam mengembangkan IPTEK......................................... 2
2.2 Sikap
selektif terhadap kemajuan IPTEK.............................................................. 3
2.2.1Bidang politik ...................................................................................................... 4
2.2.2 Bidang Ekonomi.................................................................................................. 7
2.2.3Bidang Sosial Budaya.......................................................................................... 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
3.2 Saran ...................................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bagaimanapun
juga, manusia hidup di dunia ini tidak dapat melepaskan diri dari kemajuan iptek. Dengan iptek, hidup manusia akan
dipermudah. Agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif, manusia
perlu memiliki tanggung jawab etis di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek.
Bagi bangsa Indonesia, di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek perlu mengingat
landasan idealnya, yaitu Pancasila dan landasan konstitusionalnya, yaitu UUD
NRI Tahun 1945. Dalam kaitannya dengan Pancasila terutama sila
Ketuhanan Yang
Maha Esa, sebenarnya telah memberikan peringatan kepada kita bahwa semua ilmu
yang ada di dunia berasal dari Tuhan. Alam semesta ini adalah objek kajian ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, sejak
dahulu Tuhan telah menciptakan bahwa benda yang berat jenisnya kurang dari satu
akan terapung di air. Prinsip ini kemudian ditemukan oleh manusia. Tuhan Yang
Maha Kuasa menciptakan alam semesta untuk kemaslahatan umat manusia. Menyadari
kenyataan ini, setiap manusia Indonesia di dalam mengembangkan dan menerapkan
iptek sudah selayaknya mengingat ajaran dan perintah Tuhan. Iptek harus
dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk menyiksa
dan mencelakakan manusia.
1.2 Tujuan
1. Mengetahi apa itu
sikap tanggung jawab dalam pengembangan IPTEK
2. Mengetahui sikap
selektif terhadap kemajuan IPTEK
3.Mengetahui sikap
selektif sesuai bidangnya
1.3 Manfaat
1. Menambah wawasan
dari materi yang telah di sampaikan
2.Mengetahui pengaruh
apa saja dalam kemajuan IPTEK
Membangun
Sikap Selektif dalam Menghadapi Berbagai Pengaruh Kemajuan Iptek
2.1 Sikap Tanggung
Jawab dalam Pengembangan Iptek
Bagaimanapun
juga, manusia hidup di dunia ini tidak dapat melepaskan diri dari kemajuan iptek. Dengan iptek, hidup manusia akan
dipermudah. Agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif, manusia
perlu memiliki tanggung jawab etis di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek.
Bagi
bangsa Indonesia, di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek perlu mengingat
landasan idealnya, yaitu
1.
Pancasila
Dalam
kaitannya dengan Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sebenarnya
telah memberikan peringatan kepada kita bahwa semua ilmu yang ada di dunia
berasal dari Tuhan. Sebagai contoh, sejak dahulu Tuhan telah menciptakan bahwa
benda yang berat jenisnya kurang dari satu akan terapung di air. Prinsip ini
kemudian ditemukan oleh manusia. Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan alam semesta
untuk kemaslahatan umat manusia. Menyadari kenyataan ini, setiap manusia
Indonesia di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek sudah selayaknya
mengingat ajaran dan perintah Tuhan. Iptek harus dikembangkan dan diterapkan
untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk menyiksa dan mencelakakan manusia.
2.
landasan
konstitusionalnya, yaitu UUD NRI Tahun 1945.
Sementara
itu, UUD NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan nasional, antara lain untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu,
bumi dan air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dari amanat
UUD NRI Tahun 1945 jelas bahwa pengembangan dan pemanfaatan iptek untuk
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat secara lahir maupun batin.Ini
artinya pengembangan dan pemanfaatan Iptek di Indonesia tidak bebas nilai,
tetapi harus mempertimbangkan lingkungan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan
dan agama yang ada di Indonesia.
Gambar 3.3 Pengaruh
negatif dari kemajuan iptek diminimalisasi salah satunya melalui proses
pendidikan di sekolah
yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila
Usaha
pengembangan dan pemanfaatan iptek, setiap manusia Indonesia harus memiliki
kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian, pemanfaatan iptek
dalam kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup. Akan tetapi,
kalau iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak dengan pertimbangan moral,
kecenderungan untuk merusak lingkungan
lebih besar.
Sebagai
contoh
1. Dinamit
dan bahan peledak dimanfaatkan untuk mencari dan menangkap ikan. Hal itu
tentunya yang akibatnya dapat merusak habitat dan lingkungan. Seseorang yang
menggunakan bahan peledak, jelas semata-mata hanya demi keuntungan pribadi, tidak
didasari pertimbangan moral dan akibat baik buruknya dari tindakan itu.
2. Nuklir Energi ini sebenarnya
besar sekali manfaatnya dalam pembangunan, termasuk untuk bidang kesehatan.
Akan tetapi, kalau nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab,
dibuatlah senjata pemusnah, yang sangat mengancam hidup manusia dan
lingkungannnya.
Manusia
di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek sudah selayaknya disertai etika dan
rasa tanggung jawab. Etika dalam hal ini, menyangkut pengertian luas, baik etika
keilmuan maupun etika sosial kemanusiaan atau etika moral.
-
Dari segi etika
keilmuan, artinya di dalam mengembangkan iptek berdasarkan metode keilmuan
dengan langkah-langkah yang sistematis dan bersifat objektif.
-
Pada segi agama, etika,
dan tujuan pengembangan iptek secara sistematis dapat dibagi menjadi dua.
1. Untuk membantu manusia
dalam mendekatkan diri kepada Tuhan
2. Untuk membantu manusia dalam
menjalankan tugasnya untuk membangun alam semesta ciptaan Tuhan.
Sementara
itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang harus sadar bahwa
iptek yang dipergunakan itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di
samping itu, rasa tanggung jawab juga mengandung arti bahwa dalam menerapkan
iptek, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi semata-mata demi
kemaslahatan orang banyak. Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang selalu
disertai dengan etik dan rasa tanggung jawab akan mendatangkan hikmah. Selain
itu, juga akan terhindar dari kerusakan lingkungan hidup. Pengembangan dan
pemanfaatan iptek yang demikian harus disadari sebagai ibadah.
2.2 Sikap
Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek
Tidak
ada satu pun negara bangsa di dunia ini yang bisa lepas dari pengaruh kemajuan
iptek. Meskipun negara tersebut dikenal sebagai negara adidaya atau negara
maju, tetap saja tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan iptek. Terlebih lagi
Indonesia yang baru disebut sebagai negara berkembang, akan sangat sulit bagi
negara kita untuk mengelak dari pengaruh atau implikasi
kemajuan iptek.
Akan tetapi, Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mempunyai sikap yang
tegas terhadap kemajuan iptek ini.
Ada tiga
alternatif sikap yang bisa diambil oleh bangsa kita dalam menghadapi kemajuan
iptek.
1. Menolak
dengan tegas semua pengaruh kemajuan iptek dalam semua aspek kehidupan.
2. Menerima
sepenuhnya pengaruh tersebut tanpa disaring terlebih dahulu.
3. Bersikap
selektif terhadap pengaruh tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif dari
kemajuan iptek dan membuang halhal negatifnya.
Dari ketiga
alternatif tersebut, sikap terbaik yang mesti kita ambil adalah sikap selektif.
Dengan sikap seperti itu, kita dapat mengambil keuntungan dari kemajuan iptek
dan terhindar dari dampak buruknya, karena semua pengaruh kemajuan iptek yang
kita terima telah melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Adapun alat
penyaringnya adalah Pancasila. Nilai-nilai Pancasila merupakan cerminan dari
nilai-nilai budaya bangsa yang dapat diterima oleh semua kalangan sehingga
dapat dijadikan benteng yang kukuh dalam menghadang pengaruh negatif dari
kemajuan iptek.
2.2.1 Sikap
Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang
Politik
Ada
empat hal yang selalu dikedepankan pada saat ini dalam bidang politik,yaitu
1. demokratisasi
2. kebebasan
3. keterbukaan
4. hak
asasi manusia.
Keempat
hal tersebut oleh negara-negara adidaya (Amerika Serikat dan sekutunya) dijadikan
standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong sebagai negara
berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan negara adidaya
tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan. Apabila suatu
negara tidak mengedepankan empat hal tersebut, akan dianggap sebagai musuh
bersama. Selain itu, sering dianggap sebagai teroris dunia serta akan diberikan
sanksi berupa embargo dalam segala hal yang menyebabkan timbulnya kesengsaraan
seperti kelaparan, konfl ik, dan sebagainya.
Sebagai
contoh, Indonesia pernah diembargo oleh Amerika Serikat, yaitu tidak memberikan
suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer lainnya, karena pada waktu itu,
Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasi manusia. Sanksi
tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang tidak menjadi sekutu
Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan meskipun melakukan
pelanggaran.
Misalnya
Israel yang banyak membunuh rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap
direstui tindakannya tersebutoleh Amerika Serikat. Di sisi lain, isu
demokratisasi yang sekarang menjadi acuan utama bagi eksistensi suatu negara
sebenarnya secara tidak langsung telah menutup mata kita terhadap mana yang
benar dan yang salah. Segala sesuatu peristiwa selalu dikaitkan dengan
demokratisasi. Akan tetapi, demokratisasi yang diusung adalah demokrasi yang
dikehendaki oleh negara-negara adidaya yang digunakan untuk menekan bahkan
menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya, selalu
terjadi konfl ik kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian
antarnegara. Permasalahan di atas dapat ditaati oleh, Indonesia apabila menerapkan
menganut paham demokrasi Pancasila. Melalui paham inilah akan tercipta
pemerintahan
yang kuat, mandiri dan tahan uji serta mampu mengelola konflik kepentingan yang
dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan apalagi bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang pluralistik, dapat memperteguh wawasan kebangsaannya melalui
sebagian Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia
harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai
negara yang kuat
dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan
kerjasama dengan
negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling
menguntungkan,
saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk
mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
1) Mengembangkan
demokratisasi dalam segala bidang.
2) Mengaktifkan
masyarakat sipil dalam arena politik.
3) Mengadakan
reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan
fungsi dan
peranannya secara baik dan benar.
4) Memperkuat
kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan
berwibawa.
5) Menegakkan
supremasi hukum.
6) Memperkuat
posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.
2.2.2 Sikap
Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang
Ekonomi
Sebenarnya
sebelum menyentuh bidang politik, kemajuan iptek lebih dahulu terjadi pada
bidang ekonomi seiring dengan berkembangnya proses globalisasi ekonomi. Sejak
digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam Smith sekitar abad ke-15, telah
melahirkan perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan aktivitas
perdagangannya ke berbagai negara. Mulai abad ke-20, paham liberal kembali
banyak dianut oleh negara-negara di dunia terutama negara maju. Hal ini membuat
globalisasi ekonomi makin mempercepat perluasan jangkauannya ke semua tingkatan
negara mulai negara maju sampai negara berkembang seperti Indonesia.
Kenyataan yang
terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju.
Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan kesempatan untuk
memperkuat perekonomiannya. Negaranegara berkembang semacam Indonesia lebih
sering dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan keinginan-keinginan
negara maju. Keberadaan
lembaga-lembaga
ekonomi dunia seperti IMF (International Monetary Fund),
Bank Dunia (World
Bank) dan WTO (World Trade Organization) belum sepenuhnya memihak
kepentingan negara-negara berkembang. Dengan kata lain, negara-negara
berkembang hanya mendapat sedikit manfaat. Hal tersebut dikarenakan ketiga
lembaga tersebut selama ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan
negara-negara maju. Akibatnya, semua kebijakan
selalu memihak
kepentingan-kepentingan negara maju.
Sistem ekonomi
kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan pengaruh negatif dari
kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk
mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal di bawah ini:
3)
Sistem ekonomi
dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam
negeri sehingga
memperkuat perekonomian rakyat.
2) Pertanian
dijadikan prioritas utama karena mayoritas penduduk Indonesia
bermatapencaharian
sebagai petani.
3)
Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga
tidak bergantung impor dari luar negeri.
4) Diadakan
perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraa rakyat. Artinya, segala
sesuatu
yang menguasai
hajat hidup orang banyak, haruslah bersifat murah
dan terjangkau.
5) Tidak
bergantung pada badanbadan multilateral seperti pad IMF, Bank Dunia, dan WTO.
6) Mempererat
kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama mengahadapi
kepentingan
negara-negara maju.
2.2.3 Sikap
Selektif terhadap Pengaruh Kemajuan Iptek di Bidang
Sosial Budaya
Dalam
bidang sosial budaya, kemajuan iptek telah membawa pengaruh dalam perilaku yang
ditampilkan oleh setiap masyarakat. Di antara pengaruh tersebut adalah dalam
hal gaya hidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup bermasyarakat, dan semakin
mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Tiga hal yang disebutkan
pertama, cenderung memberikan
pengaruh yang
negatif. Oleh karena itu, kita harus membentengi diri dengan nilai-nilai yang
selama ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai
Pancasila. Adapun pengaruh yang disebutkan terakhir cenderung memberikan
keuntungan bagi bangsa kita. Oleh karena itu, kita perlu mengadopsi hal
tersebut dengan tidak mengabaikan nilai-nilai jati diri bangsa kita.
Kemajuan iptek
salah satunya ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Agar hal tersebut bersifat positif dan dapat diserap ke dalam budaya kehidupan
kita sehari-hari, maka kita perlu mengusahakan perubahan nilai dan prilaku,
antara lain:
1) Terbuka
terhadap inovasi dan perubahan.
2) Berorientasi
pada masa depan daripada masa lampau.
3) Dapat
memanfaatkan kegunaan iptek.
4) Menghargai
pekerjaan sesuai dengan prestasi.
5) Menggunakan
potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan
berkelanjutan.
6) Menghargai dan
menghormati hak-hak asasi manusia.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi
merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan
serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak
kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita
dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak positif dan negatif pada
pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah
satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan
kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar,
diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada
kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan anarkis
yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin
terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya
Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka
3.2 Saran
Kelompok kami
sangat berharap saran dari pembaca atau pendengar agar kami dapat mengevaluasi
setiap kesalahan sehingga bisa lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Terimakasihh semoga ini membantu teman teman :)
Jadi,sikap selektif yang harus diterapkan?
BalasHapus